Jokowi Mengungguli Obama dalam "Person Of The Year" 2014

Uniknya,
untuk tahun ini TIME tidak memberikan penghargaan kepada satu orang saja,
melainkan banyak orang sekaligus.
Editor
majalah TIME telah mengumumkan pada Rabu (17/12) pekan lalu bahwa kelompok
pekerja yang telah mempertaruhkan nyawa mereka sepanjang tahun untuk mengobati
wabah Ebola telah menjadi bagian dari sejarah besar dunia.
TIME
merasa layak untuk memberikan penghormatan terbesarnya kepada mereka dengan
menjadikan kelompok dokter dan relawan yang berjuang untuk melawan penyakit
Ebola ini sebagai sampul depan tahunannya, sekaligus dinobatkan sebagai “Person
of the Year” 2014.
Sepanjang
tahun 2014 saja, Ebola telah menewaskan lebih dari 6.000 orang di Afrika Barat.
Tak heran bila seluruh masyarakat dunia juga menganggap isu penyakit ebola ini
merupakan isu besar yang perlu ditangani dengan sangat serius.
Dan
TIME, sebelum menyebutkan siapa “Person of the Year” 2014, pada Senin (15/12)
telah terlebih dulu mengumumkan siapa saja finalis yang terpilih dan
mendapatkan berapa banyak suara dari masyarakat dunia yang memilih mereka.
Dan
sekelompok dokter dan relawan yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk memerangi
Ebola ini berhasil mengungguli sejumlah finalis lain. Di
antaranya TaylorSwift, CEO AppleTim Cook, KomisarisNFLRoger Goodell, pendiri
dan CEO Alibaba Jack Ma, para pengunjuk rasa di Ferguson, Presiden Rusia
Vladimir Putin, dan pemimpin suku Kurdi Massoud Karzani.
Dan
empat yang disebut terakhir pada saat pengumuman “Person of the Year” versi
majalah TIME, diberi pernghargaan sebagai runner - up atas pengaruh-pengaruh
mereka terhadap berbagai perubahan yang terjadi di dunia.
Sementara
itu Presiden RI Joko Widodo berada di urutan ke-8, mengalahkan Presiden AS Barack Obama yang kali ini hanya berada di urutan
ke-11.
Untuk
tindakan tak kenal lelah serta keberanian dan belas kasih mereka, dengan
menghabiskan waktu untuk memerangi Ebola, termasuk mengabaikan risiko terbesar
yang mungkin mereka terima, para pejuang Ebola ini lah yang paling layak
dinobatkan sebagai “Person of the Year" 2014 versi TIME,” tutur editor
TIME, Nancy Gibbs dalam sebuah video yang diunggah melalui website resmi TIME.
Dalam
sebuah esai yang menjelaskan pilihan TIME tahun ini, Nancy juga menulis:
"Ebola adalah musuh sekaligus peringatan bagi sistem kesehatan global
untuk membuat warga dunia tetap terselamatkan dari penyakit menular.
Ebola
adalah salah satu ancaman bagi kehidupan kita semua, bukan hanya untuk mereka
yang di Afrika saja. Sementara itu, ada di antara kita yang rela tak tidur di
malam hari, pria dan wanita, berjuang untuk melawannya."
Ini
adalah pertama kalinya dalam sejarah selama 87 tahun sejak TIME memberikan
penghargaan “Person of the Year” yang pada tahun ini diberikan kepada
sekelompok orang, bukan individu.
Kendati
pada 2011, TIME pernah menampilkan sampul depan kaum demonstran dengan judul
"The Protester ” seiring terjadinya gelombang protes untuk isu Arab Spring
and the Occupy Wall Street, namun pemenang Person of The Year tetap jatuh
kepada individu.
Dan
selama bertahun-tahun penerima “Person of the Year” versi TIME biasanya
memasukkan banyak nama Presiden AS, para pemimpin perusahaan besar, diktator,
termasuk sejumlah benda mati, seperti komputer pribadi.
Sementara
finalis perempuan, diakui TIME memang relatif kecil jumlahnya. Dan wanita yang
pernah dinobatkan sebagai “Person of the Year” versi TIME di antara yang sangat
sedikit itu adalah Presiden Filipina Corazon Aquino di tahun 1987 dan trio
whistleblower wanita di tahun 2002. Sedangkan pada ada tahun 2013 lalu, TIME
memilih Paus Francis sebagai “Person of the Year”. (tabloidnova/time) (TRIBUN-TIMUR.COM)
Tidak ada komentar